Salam semangat sahabat jobskuningan kali ini admin akan melanjutkan pembahasan sebelumnya dan kali ini admin akan memberikan contoh soal psikotes. Sebaiknya sebelum mengerjakan soal psikotes anda diharapkan mempersiapkan mental dan pikiran yang sehat karena soal psikotes memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi. soal psikotes tidaklah sulit hanya saja memerlukan pemikiran yang serius dan fokus pada soalnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya soal psikotes terbagi menjadi beberapa sub bagian. Secara umum, ada 4 bagian dalam soal psikotes, yaitu:
1. Tes Logika Aritmatika / Soal Deret Matematika
Sesuai namanya, soal dalam tes ini melibatkan beberapa deret angka. Tujuan tes deret ini adalah untuk mengukur kemampuan analisa dalam memahami pola-pola tertentu. Tips mengerjakan tes logika deret atau cara mengerjakan psikotes deret angka ini adalah:
Anda tidak boleh terfokus pada deret ukur atau deret hitung dalam perhitungan saja. Anda harus melihat seluruh angka yang ada karena dalam soal deret yang panjang, 4 atau 5 angka saja belum bisa memberikan jawaban yang benar. Pola yang dipakai umumnya bisa berurutan, kelompok urut atau kelompok loncat.
Meski fokus, tetap ingat akan waktu Anda yang terbatas.
Contoh soal tes logika aritmatika/deret matematika:
Jika 16, 8, 4, 2, 1, 1/2, x, y
Maka Jawabannya untuk x dan y adalah?
Perhatikan angka pertama dan kedua, bisa pengurangan 8 atau hasil dari setengah angka pertama (x 1/2). Lihat angka kedua dan ketiga. Jika pengurangan 8, seharusnya angka ketiga adalah 0, sedangkan di soal adalah 4. Berarti memang dibagi setengah.
Maka x adalah 1/2 x 1/2 = 1/4
dan y adalah 1/4 x 1/2 = 1/8
Bagaimana jika soalnya 60, 30, 32, 16, 18, 9, x, y
Berapa x dan y?
Pola jawabannya:
n:2, n+2, n:2, n+2, n:2, n+2,
Berarti x = 11
dan y = 5,5
2. Tes Logika Penalaran/Soal Deret Gambar
Tes ini umumnya terdiri dari deret gambar 2 dimensi ataupun 3 dimensi. Tujuannya tes ini sama dengan deret angka, hanya saja tes ini menggunakan gambar.
Tips Logika Penalaran/Deret Gambar: konsetrasi, perhatikan bentuk, warna. Anda WAJIB hati-hati serta teliti dalam melihat gambar dan bentuknya. Terkadang bentuk sama, tapi ada yang diwarna full, ada yang cuma diarsir ada juga yang polosan tanpa warna.
Contoh psikotes soal logika penalaran seperti gambar di bawah ini (sebelah kiri adalah soalnya dan kanan adalah pilihan jawabannya):
Jawabannya adalah:
1. d
2. c
3. a
4. c
5. a
6. a
7. d
8. c
3. Analog Verbal Test atau Tes Analog Verbal
Tes psikotest di bagian ini umumnya terdiri dari 40 soal. Soalnya mengandung pertanyaan yang terkait dengan synonim (persamaan), analog atau antonim (lawan) kata. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan logika seseorang pada suatu keadaan atau kondisi dan melihat bagaimana seseorang memahami kondisi sebab-akibat dari suatu permasalahan.
Tips Tes Analog Verbal: Tes ini menuntut Anda untuk memiliki banyak kosakata dan mengerti apa artinya. Atau cara kedua adalah harus sering membaca contoh soal jika Anda kesulitan dan “menghafal”nya karena “terkadang” soalnya itu-itu saja. Disarankan untuk cara pertama karena cara kedua akan buyar kalau soalnya berbeda.
Contoh soal psikotes analog verbal:
bonsai >< … (tanda >< adalah anonim/lawan sehingga jika dijadikan kalimat akan menjadi “lawan kata bonsai adalah?)
a. cantik
b. seram
c. tampan
d. kecil
e. besar
Pola menjawabnya adalah:
bonsai identik dengan “kecil”
Sehingga lawan kata atau antonim dari kecil adalah e. besar
4. Test Pauli atau Kraepelin
Ini tes yang paling membuat saya ngos-ngosan Tes pauli/kraepelin ini menyodorkan angka-angka yang tersusun vertikal (dari atas ke bawah) dalam bentuk berkolom-kolom. Caranya sederhana, kita hanya disuruh menjumlahkan dua angka berdekatan dari atas ke bawah. Hasil penjumlahan tersebut ditulis di samping di antara kedua angka. Tes ini bertujuan untuk melihat ketahanan sikap terhadap tekanan, konsistensi, kemampuan beradaptasi, kecepatan dan ketelitian dalam mengerjakan pekerjaan.
Tips mengerjakan tes kraepelin/pauli ini adalah:
Gunakan pulpen. Jangan pensil. Pensil bisa patah dan menghambat Anda dalam mengerjakan soal. Tes jenis ini memiliki waktu yang ketat. Tuliskan jawaban secepat yang Anda bisa! Saya mengerjakan ini sambil mulut komat-kamit menyebut angka “sembilan tambah enam, lima belas” sembari ditulis jawabannya. Cukup efektif jika sambil menyebut angkanya daripada diam membisu dalam menghitungnya (ini saya, ga tahu kalau Anda).
Jawaban harus stabil benar. Percuma cepat kalau hitungannya salah. Kendalikan diri, rilex saja, santai saja (memang ini tes seperti dikejar hantu) hehe
Jangan pernah berfikir untuk curang atau memikirkan hal lain jika tidak ingin menyesal krna waktu Anda akan habis jika sempat-sempatnya berpikir hal lain selain perhitungan. Fokus, Fokus, Fokus, Fokus, Fokus. Ini tes yang paling tidak bisa didustakan. Kalau memang lambat dan tidak teliti, akan terlihat jelas di tes ini.
Sekian Contoh Soal Psikotes yang bisa saya sampaikan. Semoga dapat memberikan gambaran mengenai contoh-contoh tes psikotes sehingga dapat membantu anda dalam mengerjakan soal psikotes dengan mudah.
Share This :
comment 0 komentar
more_vert